Profesor Farmasi Unair Perkenalkan Kapsul Herbal untuk Diabetes Minim Efek Samping

Selasa, 16 November 2021 - 01:12 WIB
loading...
Profesor Farmasi Unair...
Terbatasnya pilihan terapi diabetes herbal mendorong Guru besar dan Profesor Fakultas Farmasi dari Universitas Airlangga, Prof. Dr. Sukardiman, Apt., MS, untuk meramu dan memformulasikan herbal antidiabetes. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Diabetes merupakan gangguan kesehatan yang terjadi akibat tidak terkendalinya asupan makan. Terbiasa mengonsumsi makanan manis dan berkarbohidrat tinggi membuat orang Indonesia rentan untuk mengalami diabetes .

Di sisi lain, diabetes merupakan penyakit paling mematikan ketiga di Indonesia. Untuk mengatasi diperlukan terapi yang tepat, salah satunya dengan kapsul herbal .

Ketika seseorang menderita diabetes, kualitas hidupnya akan menurun. Gangguan penglihatan, gangguan jantung, dan gangguan ginjal dapat mengganggu aktivitas seseorang. Itu mengapa pengobatan diabetes melibatkan obat-obatan dalam jangka panjang.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Indonesia Capai Target WHO, Kemenkes: Tetap Jalankan Prokes

Akan tetapi, mengonsumsi obat dalam jangka panjang akan menimbulkan efek samping. Terbatasnya pilihan terapi diabetes herbal mendorong Guru besar dan Profesor Fakultas Farmasi dari Universitas Airlangga, Prof. Dr. Sukardiman, Apt., MS, untuk meramu dan memformulasikan herbal antidiabetes bernama Diabetkol.

Diabetkol merupakan suplemen terapi diabetes minim efek samping yang aman dikonsumsi dalam jangka panjang. Suplemen ini bisa menjadi pengganti obat-obatan diabetes yang dalam jangka panjang dapat mengakibatkan efek samping pada kesehatan.

Kapsul herbal ini merupakan inovasi farmasi hasil dari formulasi campuran ekstrak terstandar tanaman kumis kucing (orthosiphon stamineus) dan kulit buah manggis (garcinia mangostana). Ekstrak dari keduanya menghasilkan kapsul dengan kandungan antioksidan tinggi yang mengandung flavonoid dan xanthone yang dapat menurunkan kadar gula dan kolesterol dalam darah, yang telah dibuktikan pada uji preklinik dengan hewan coba.

Selain data aktivitas antidiabetes dan antikolestrol, Diabetkol juga telah dilakukan uji toksisitas akut dan sub-akut pada hewan coba. Hasilnya, Diabetkol relatif aman terhadap fungsi organ vital seperti hepar dan ginjal.

Menurut data Kementerian Keseharan RI diketahui bahwa saat ini penderita diabetes di Tanah Air mencapai 10 juta orang. Angka ini diprediksi akan berlipat ganda pada 2030 jika gaya hidup masyarakat tidak berubah menjadi lebih sehat.

Oleh karenanya, Diabetkol hadir menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan terapi herbal yang tidak memiliki efek samping.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1023 seconds (0.1#10.140)